Senja
telah menenggelamkan bukit poboya1
dengan muramnya hingga benar-benar redup
sinarnya tak berdaya.Malam menyambut gelap beserta dingin yang menelusup
relung-relung hati siapapun yang kosong.Aku masih diam diatas bukit sedikitpun
tak ingin beranjak pergi.
“Aku mencari hatiku
yang hilang, apa kau menemukannya” katanya
Yach, itulah
kata-kata terakhirnya sebelum pergi.Rasanya dulu ingin menjawabnya, bahwa
hatinya telah aku simpan dan aku ingin dia melihatnya.Namun kata-kataku berat
untuk dikeluarkan karna kusadari rasa cintaku tak lebih besar dari gengsiku.Ya
iyalah secara aku kan perempuan,gak mau terlalu over ma cowok.
Dasar
Rara bodoh,,,,aku memang benar-benar bodoh jika di hadapkan dengan
cinta.Menyadari ketika dia udah gak ada.Harusnya aku tanya mengapa dia
baik,perhatian dan sering membagi hal baru untukku, kupikir dulu itu hal wajar
yang di lakukan cowok ma cewek....Hemmmmm bener-bener apatis abis dech aku ini.
Malam
makin larut,biduan-biduan malam2 mengusik
ketenanganku sekaligus menemaniku yang seorang diri duduk bengong di bukit
samping rumah ,udah mirip orang gila yang kabur dari RSJ Mamboro.Astgahfirullah
,,,kacau kata-kataku.
Tempat ini sangat
bersejarah bagiku,tepatnya antara aku dan kak iqbal, si cowok yang udah buat
aku mempercayakan hatiku untuknya.Dia guru les musikkku waktu SMA dulu,tepatnya
tiga tahun yang lalu.Walau bukan seorang guru seni musik formal tapi dia cukup berkualitas
menurutku,karna kak iqbal manusia yang multitalenta.Walau sebenarnya aku gak
tahu dia kuliah dimana,yang aku tahu dia seorang mahasiswa yang aktif dengan
dunia sosialnya.Cukup susah mengorek idenitasnya apalagi masalah pribadinya.
Alih-alih
melihat bintang di poboya,yang ada hanya awan muram semuram wajahku beserta
bulan yang tinggal separuh,persis seperti hati yang terluka.Kenapa tanpanya
semua terasa berbeda.Padahal matahari terbit masih dari timur,huruf hijaiyyah
masih dimulai dari alif,bilangan cacah juga masih berlaku dimulai dari angka nol.Apanya yang salah ? entahlah, cinta dan perasaan gak bisa
aku definisikan dengan baik.
“Kak iqbal..........i
miss you so much, where are you now.” Teriakku sekencang-kencangnya mumpung gak
ada orang.Kalo ada orang ntar bisa-bisa aku di bawa beneran ke mamboro
kanan.Hoammmmm,makin ngaco nie cerita.....
Semakin sunyi gak
terdengar jangkrik lagi,udah tidur kali tu jangkrik ato udah malas nemenin aku
yang gak penting ini.Entahlah.
Sebenarnya aku ngantuk juga Cuma masih mau
menikmati malam beserta angin jahatnya
***
“Aku disini”
Jawabnya, namun belum
aku lihat siapakah gerangan yang ada di belakangku.Makin aku mencoba mencari
tahu,makin aku ingin cepat-cepat berdiri membalikkan tubuhku.
Aku serasa gak
percaya dengan apa yang aku lihat.
“Kak, iqbal”, bisikku
sembari aku memeluknya.Gak peduli kenapa dia bisa ada di sini dan untuk
siapa.Aku ingin egois untuk kali ini saja.Tentu sekarang dia kesini untukku,hanya
untukku seorang.Pelukkannya hangat,seperti pelukkannya almarhum ibuku.
“Aku sudah menemukan hatiku, hatiku
tertinggal disini.Tak perlu aku mencarinya.”
Katanya lagi sambil
menatapku penuh tanda tanya,matanya begitu indah seperti ada ketulusan dari
sana.
Akupun masih terdiam
beberapa saat menerjemahkan apa yang barusan tejadi.
“Maksudmu apa kak?”
Ku mencoba
memberanikan bicara dengan pertanyaan yang memang gak berbobot itu.
“Ternyata meski udah kuliah ,kamu tetap
bodoh ya,emang gak ada pertanyaan yang lain apa?”Sembari mengacak-acak
rambutku.
Dalam situasi seperti
ini dia masih ngajakin aku bercanda? Hmmmmm bener-bener kagak lucu sama sekali
,nyebelin tapi aku suka gayanya.Loh? plin plan dech perasaanku.
“Aku merasa ada orang yang diam-diam
menemukan hatiku disini dan dia hanya menyimpannya dengan rapi.Tapi aku udah
bisa melihatnya sekarang.Kau yang menemukan hatiku bukan?”
Sekali lagi dia
menatapku dan aku gak bosan melihatnya,kali ini bisa kutebak gak ada kebohongan
dari matanya.
“Sebenarnya bukan hanya hatiku yang
hilang,karna didalam hatiku itu terdapat sebuah bintang,ya tepatnya bintang
hati,begitulah kita-kira kata yang bagus untuk menyebutnya.Dan itu adalah kau,
love you Rara,I love you so much and I miss you too.”
Waw..waw....
kata-katanya makin membuatku ingin melayang-layang bagai kapas yang tertiup
angin cinta.Lebayyyy dech tapi i like it..
“Maaf dulu aku
meninggalkanmu tanpa kejelasan.Kepergianku sangat mendadak,jadi gak sempat
ngabari kamu.Tiba-tiba pak dheku datang dan memintaku untuk pulang ke Jogja
saat itu juga karna ibu sakit keras.Sebenarnya aku cuma liburan di Palu karna
libur semester selama dua bulan.Hari-hariku kuliah di UGM sangat tidak
menyenangkan karna merasa berdosa gak pamitan ma kamu dan nomormu gak bisa di
hubungi,gak bisa aku kirim email bahkan kamu juga ngeblokir pertemananku di facebook.Sekarang
aku kan udah gak kuliah lagi,so bisa kesini lagi dan insyaallah mau buka bisnis
disini biar bisa dekat ma kamu.”
Kulihat senyumnya
melebar seperti daun keladi.Aku masih membisu kayak orang terhipnotis.
“Trus apa jawabmu?
Kenapa dari tadi kamu cuma diam aja”
Dengan malu-malu dan
bercampur bahagia, yap aku nyatakan juga semua isi hatiku yang selama ini aku
pendam.
Lalu dia mengajakku berdiri ketengah bukit kemudian tiba-tiba aku
terjatuh.Huh sangat sakit.Benar-benar sakit.
Mataku terbuka, dan
astaga aku beneran terjatuh dari bukit.Gak ada siapa-siapa
disekitarku,jangankan kak iqbal, bapak saja gak ada juga.Aku rasa bapak belum
pulang dari tadi malam.Sungguh malangnya nasibku ini.Bertemu bintang hati tapi
hanya mimpi,hanya mimpi.Meski begitu dia tetap berpijar di hatiku biarpun bukit
poboya ini gak ada bintangnya.
*end*
Note
: 1 .Bukit poboya (salah satu nama bukit yg ada
di Palu, sulawesi tengah)
2. Biduan-biduan malam = jangkrik
Tri end