Kamis, 29 Mei 2014

Bintang Hati di Bukit Poboya By Tri end





Senja telah menenggelamkan bukit poboya1 dengan muramnya hingga benar-benar  redup sinarnya tak berdaya.Malam menyambut gelap beserta dingin yang menelusup relung-relung hati siapapun yang kosong.Aku masih diam diatas bukit sedikitpun tak ingin beranjak pergi.
“Aku mencari hatiku yang hilang, apa kau menemukannya” katanya
Yach, itulah kata-kata terakhirnya sebelum pergi.Rasanya dulu ingin menjawabnya, bahwa hatinya telah aku simpan dan aku ingin dia melihatnya.Namun kata-kataku berat untuk dikeluarkan karna kusadari rasa cintaku tak lebih besar dari gengsiku.Ya iyalah secara aku kan perempuan,gak mau terlalu over ma cowok.
Dasar Rara bodoh,,,,aku memang benar-benar bodoh jika di hadapkan dengan cinta.Menyadari ketika dia udah gak ada.Harusnya aku tanya mengapa dia baik,perhatian dan sering membagi hal baru untukku, kupikir dulu itu hal wajar yang di lakukan cowok ma cewek....Hemmmmm bener-bener apatis abis dech aku ini.
Malam makin larut,biduan-biduan malam2 mengusik ketenanganku sekaligus menemaniku yang seorang diri duduk bengong di bukit samping rumah ,udah mirip orang gila yang kabur dari RSJ Mamboro.Astgahfirullah ,,,kacau kata-kataku.
Tempat ini sangat bersejarah bagiku,tepatnya antara aku dan kak iqbal, si cowok yang udah buat aku mempercayakan hatiku untuknya.Dia guru les musikkku waktu SMA dulu,tepatnya tiga tahun yang lalu.Walau bukan seorang guru seni musik  formal tapi dia cukup berkualitas menurutku,karna kak iqbal manusia yang multitalenta.Walau sebenarnya aku gak tahu dia kuliah dimana,yang aku tahu dia seorang mahasiswa yang aktif dengan dunia sosialnya.Cukup susah mengorek idenitasnya apalagi masalah pribadinya.
            Alih-alih melihat bintang di poboya,yang ada hanya awan muram semuram wajahku beserta bulan yang tinggal separuh,persis seperti hati yang terluka.Kenapa tanpanya semua terasa berbeda.Padahal matahari terbit masih dari timur,huruf hijaiyyah masih dimulai dari alif,bilangan cacah juga masih berlaku dimulai dari angka nol.Apanya yang salah         ? entahlah, cinta dan perasaan gak bisa aku definisikan dengan baik.
“Kak iqbal..........i miss you so much, where are you now.” Teriakku sekencang-kencangnya mumpung gak ada orang.Kalo ada orang ntar bisa-bisa aku di bawa beneran ke mamboro kanan.Hoammmmm,makin ngaco nie cerita.....
Semakin sunyi gak terdengar jangkrik lagi,udah tidur kali tu jangkrik ato udah malas nemenin aku yang gak penting ini.Entahlah.
Sebenarnya aku ngantuk juga Cuma masih mau menikmati malam beserta angin jahatnya
                                                                        ***
“Aku disini”
Jawabnya, namun belum aku lihat siapakah gerangan yang ada di belakangku.Makin aku mencoba mencari tahu,makin aku ingin cepat-cepat berdiri membalikkan tubuhku.
Aku serasa gak percaya dengan apa yang aku lihat.
“Kak, iqbal”, bisikku sembari aku memeluknya.Gak peduli kenapa dia bisa ada di sini dan untuk siapa.Aku ingin egois untuk kali ini saja.Tentu sekarang dia kesini untukku,hanya untukku seorang.Pelukkannya hangat,seperti pelukkannya almarhum ibuku.
     “Aku sudah menemukan hatiku, hatiku tertinggal disini.Tak perlu aku mencarinya.”
Katanya lagi sambil menatapku penuh tanda tanya,matanya begitu indah seperti ada ketulusan dari sana.
Akupun masih terdiam beberapa saat menerjemahkan apa yang barusan tejadi.
     “Maksudmu apa kak?”
Ku mencoba memberanikan bicara dengan pertanyaan yang memang gak berbobot itu.
     “Ternyata meski udah kuliah ,kamu tetap bodoh ya,emang gak ada pertanyaan yang lain apa?”Sembari mengacak-acak rambutku.
Dalam situasi seperti ini dia masih ngajakin aku bercanda? Hmmmmm bener-bener kagak lucu sama sekali ,nyebelin tapi aku suka gayanya.Loh? plin plan dech perasaanku.
     “Aku merasa ada orang yang diam-diam menemukan hatiku disini dan dia hanya menyimpannya dengan rapi.Tapi aku udah bisa melihatnya sekarang.Kau yang menemukan hatiku bukan?”
Sekali lagi dia menatapku dan aku gak bosan melihatnya,kali ini bisa kutebak gak ada kebohongan dari matanya.
     “Sebenarnya bukan hanya hatiku yang hilang,karna didalam hatiku itu terdapat sebuah bintang,ya tepatnya bintang hati,begitulah kita-kira kata yang bagus untuk menyebutnya.Dan itu adalah kau, love you Rara,I love you so much and I miss you too.”
Waw..waw.... kata-katanya makin membuatku ingin melayang-layang bagai kapas yang tertiup angin cinta.Lebayyyy dech tapi i like it..
“Maaf dulu aku meninggalkanmu tanpa kejelasan.Kepergianku sangat mendadak,jadi gak sempat ngabari kamu.Tiba-tiba pak dheku datang dan memintaku untuk pulang ke Jogja saat itu juga karna ibu sakit keras.Sebenarnya aku cuma liburan di Palu karna libur semester selama dua bulan.Hari-hariku kuliah di UGM sangat tidak menyenangkan karna merasa berdosa gak pamitan ma kamu dan nomormu gak bisa di hubungi,gak bisa aku kirim email bahkan kamu juga ngeblokir pertemananku di facebook.Sekarang aku kan udah gak kuliah lagi,so bisa kesini lagi dan insyaallah mau buka bisnis disini biar bisa dekat ma kamu.”
Kulihat senyumnya melebar seperti daun keladi.Aku masih membisu kayak orang terhipnotis.
“Trus apa jawabmu? Kenapa dari tadi kamu cuma diam aja”
Dengan malu-malu dan bercampur bahagia, yap aku nyatakan juga semua isi hatiku yang selama ini aku pendam.
 Lalu dia mengajakku berdiri ketengah bukit kemudian tiba-tiba aku terjatuh.Huh sangat sakit.Benar-benar sakit.
Mataku terbuka, dan astaga aku beneran terjatuh dari bukit.Gak ada siapa-siapa disekitarku,jangankan kak iqbal, bapak saja gak ada juga.Aku rasa bapak belum pulang dari tadi malam.Sungguh malangnya nasibku ini.Bertemu bintang hati tapi hanya mimpi,hanya mimpi.Meski begitu dia tetap berpijar di hatiku biarpun bukit poboya ini gak ada bintangnya.

                                                            *end*             
Note : 1 .Bukit poboya (salah satu nama bukit yg ada di Palu, sulawesi tengah)
            2. Biduan-biduan malam = jangkrik                                                                    

                                                                                                Kawatuna,22 september 2012
Tri end

0 komentar:

Posting Komentar